Wednesday, December 10, 2014

   

"Tabuhan Island, an escape to paradise"

Tabuhan Island, an escape to paradise

Tabuhan Island, Banyuwangi, East java

Tabuhan Island atau Pulau Tabuhan, sebuah pulau terpencil di selat Bali yang menawarkan sejuta pesona.
Mendengar nama Pulau Tabuhan pasti terasa asing ditelinga sebagian orang Indonesia, bahkan bagi sebagian besar penduduk Jawa Timur sendiri. Pulau yang terletak di antara pulau Jawa dan pulau Bali ini memang belum ramai dikunjungi wisatawan domestik, apalagi wisatawan mancanegara. Hanya pelancong tertentu yang mengetahui keberadaan pulau kecil nan indah ini.
Terletak di selat Bali dan masih dalam wilayah administrasi Kabupaten Banyuwangi, Pulau Tabuhan merupakan satu-satunya pulau yang dapat kita temui. Pulau berpasir putih ini hanya seluas 1,5 ha, atau jika kita berjalan kaki mengitari pulau ini membutuhkan waktu sekitar 20 hingga 30 menit. Di tengah-tengah pulau hanya ada semak belukar dengan tumbuhan kaktus lokal berduri yang berbentuk entong (alat pengambil nasi) mendominasi. Jika kita perhatikan, sebelah utara pulau ini terdapat bangunan mercusuar kecil. Mercusuar ini kemungkinan berfungsi untuk memberitahukan kapal-kapal tentang keberadaan pulau tersebut agar tidak terdampar.

Untuk menemukan pulau ini tidaklah sulit. Dari pelabuhan Ketapang, kita hanya perlu berkendara ke utara ke arah Situbondo selama kurang lebih 15 menit, dengan tujuan desa Bangsring. Apabila dalam perjalanan kita telah menemukan kebun-kebun buah naga, maka bisa dipastikan kita telah sampai di desa Bangsring. Kemudian ditengah-tengah kebun itu ada sebuah gang masuk ke kanan dengan kondisi jalan belum beraspal. Kita akan menelusuri gang tersebut yang di kiri kanannya terhampar kebun buah naga. Hingga sampailah kita di sebuah kampung pesisir pantai bernama kampung Kampe.

Di kampung Kampe ini hidup masyarakat dengan sebagian besar berprofesi sebagai nelayan ikan hias. Kita dapat menyewa perahu mereka untuk mengantar kita ke pulau Tabuhan dengan tarif antara 300 - 500 ribu pulang pergi, tergantung nego. Pulau Tabuhan sendiri sudah tampak dari kejauhan, bersiap untuk menyambut para pelancong yang ingin segera melepas kepenatan. Perjalanan dengan perahu nelayan kurang lebih antara 15 - 30 menit, lumayan dekat memang.

Apabila cuaca tidak mendung, kita dapat menikmati birunya laut yang hanya sepinggang. Snorkeling menjadi pilihan menarik lainnya, ikan-ikan kecil nan cantik berwarna-warni seolah memancing kita untuk menangkap mereka. Di beberapa spot, dapat kita jumpai hamparan tumbuhan laut seperti rerumputan hijau di dalam air. Pasir putih yang terhampar dengan sengatan mataharinya menjadikan tempat ini seperti surga bagi para pencinta sunbathing. Menghabiskan malam dengan berkemah dan berapi unggun ria dapat dijadikan moment yang istimewa dengan sahabat maupun pasangan kita.

Sebuah pemandangan yang indah siap menghipnotis kita kala terbangun di pagi hari. Ketika melongok ke sebelah barat, kemegahan gunung Ijen akan tampak jelas didepan mata, diutara juga akan muncul gunung Baluran dengan bentuknya yang unik. Di timur, selain matahari terbit juga dapat kita nikmati jajaran pegunungan Taman Nasional Bali Barat. Air laut yang surut memunculkan biota-biota laut yang dapat kita jadikan obyek foto selain pemandangan yang ada. Ada bintang laut, kepiting, bahkan soft coral kecil-kecil juga akan nampak jelas. Teripang dan cacing laut yang panjangnya satu meter pun akan banyak bertebaran di perairan dangkal.

Memang, karang di sekitar Pulau Tabuhan tidak seindah di spot snorkeling lain seperti Karimunjawa atau Pulau Menjangan di Bali. Hal ini dikarenakan kesadaran nelayan ikan di desa-desa pesisir Banyuwangi masih sangat rendah untuk menjaga kelestarian karang disini. Betapa tidak, saya masih mendengar dentuman bom ikan dari nelayan sekitar di malam hari. Hal ini menjadi penyebab utama sebagian besar karang di sini rusak. Juga sampah rumah tangga yang berserakan di sepanjang pesisir pantai menjadi nilai minus tersendiri bagi pulau kecil ini. Sampah-sampah itu merupakan sampah rumah tangga masyarakat di pesisir pantai Banyuwangi yang terbawa arus hingga terdampar dan menumpuk di Pulau yang kiranya menjadi primadona baru bagi traveler Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Recent Comments