Expedisi Undercover I
Hal inilah yang mendasari kami
untuk melakukan banyak expedisi di Jawa, khususnya dan untuk sementara terfokus
di Jawa Timur di wilayah Mojokerto. Guna mencari dan menggali lebih dalam tentang
peninggalan kuno yang banyak tersebar di wilayah itu, tidak terbatas pada
peninggalan di masa Majapahit. Sehingga kami dapat menyimpulkan berbagai kisah
dan informasi masa lalu dengan versi kami sendiri. Bukan berarti kami
mengesampingkan banyak referensi yang ada yang di tulis oleh para professor
akademis, tidak, hanya saja informasi tersebut kami jadikan rujukan dan kami
pilah-pilah lagi mana yang menurut kami cocok dan sesuai dengan kondisi di
lapangan. Maka tulisan ini bukan bermaksud sebagai tandingan dari tulisan yang
sudah ada, tetapi lebih sebagai penyemarak atau pemberi warna yang berbeda
sehingga ada variasi sumber informasi yang lebih beragam.
Banyak terdapat sebaran situs
peninggalan kuno yang dapat di temui di wilayah Mojokerto, khususnya wilayah
Trowulan dan Pacet di kaki gunung Arjuno, juga sebaran situs yang tak terhitung
jumlahnya yang tersebar di wilayah kaki gunung Penanggungan. Sebuah gunung
berapi tidak aktif berbentuk kerucut hampir sempurna yang tidak begitu besar di
wilayah Mojokerto Jawa Timur, yang telah menjadi salah satu pusat pusaran
religi sejak ratusan tahun silam.
Sebuah pertanyaan mungkin
muncul di benak pembaca, mengapa expedisi tersebut di namakan Expedisi
Undercover? Hal ini tak lepas dari maksud kami untuk mengenalkan kepada
khalayak umum peninggalan-peninggalan masa lalu yang belum populer atau bahkan
belum pernah ter-expose oleh banyak orang. Guna menunjang niat kami untuk dapat
melestarikan atau bahkan menyadarkan khalayak umum betapa pentingnya
pelestarian peninggalan seni dan budaya masa lalu demi kemajuan masyarakat dan
bangsa kita di masa kini dan masa depan. Karena hanya masa kini dan masa
depanlah yang bisa kita atur dan kita rencanakan, bukan masa lalu. Saya katakan
bahwa kita sangat beruntung, memiliki bukti-bukti peradaban yang tinggi di masa
silam. Yang seharusnya menyadarkan kita betapa besar bangsa kita di masa lalu.
Begitu juga seharusnya sekarang, kita harus tetap dan kekal menjadi sebuah
bangsa yang besar. Masa lalu adalah cerminan diri bangsa kita untuk dapat
merencanakan sebuah bangsa yang maju di masa depan yang dapat di mulai dari
sekarang.
Minimal dengan semakin
dikenalnya situs-situs peninggalan tersebut, sehingga dapat mendatangkan banyak
turis baik domestik maupun mancanegara, warga sekitar situs akan sadar dan malu
apabila hendak merusak atau mengambil tanpa hak bagian dari situs tersebut,
setidaknya itulah yang difikirkan oleh seorang ‘kang Paidi’. Kang Paidi bagi
saya adalah seorang pemerhati dan penjelajah situs-situs undercover yang telah
melanglang buana memasuki wilayah-wilayah ‘terlarang’ guna mendokumentasikan
situs-situs peninggalan masa lalu di Bumi Mojokerto. Kepada beliaulah kami
merujuk kemana harus pergi menjelajahi situs-situs tersebut guna mempelajari
dan mendokumentasikan ulang demi pelestarian peradaban masa silam.
(to be cont...)
(to be cont...)
No comments:
Post a Comment