Friday, August 16, 2013

   

Sambang Kahyangan part 3, Potensi Kerajinan Lokal



Potensi Kerajinan Lokal
Tujuan kami tidak lebih hanya sekedar ingin mempopulerkan situs-situs Undercover yang kemudian bisa menjadi rujukan jalan-jalan banyak orang dan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk sekitar situs dengan memajukan ekonomi mereka melalui Industri Kreatif khususnya potensi-potensi kekaryaan lokal. Di Mojokerto banyak kita temui penduduk dengan keahlian-keahlian khusus dalam menghasilkan karya seni, terutama seni kerajinan tangan. Di sini dapat kita temui industri kerajinan patung batu dan terakota juga industri kerajinan logam sebagai unsur penghubung budaya kehidupan masa lalu dan masa kini. Juga terdapat industri kreatif lainnya semisal karya seni patung Brungki, kerajinan Enceng Gondok, kerajinan kulit, industri kaos dan batik Majapahitan dan masih banyak lagi.

Sangat menarik ketika kita membahas Kerajinan seni patung Brungki. Brungki merupakan bahasa lokal untuk menyebut pangkal pohon Bambu, atau bagian dari pohon bambu yang sebagiannya terpendam di tanah dan sebagiannya lagi masih dapat di lihat di atas tanah, yang memiliki tekstur khas dan memiliki akar yang kuat. Selama ini kerajinan Brungki sebatas pada bentuk objek tertentu seperti bentuk seekor Bebek. Melalui tangan-tangan kreatif ‘kang Darminto’, sebuah Brungki dapat menjadi sebuah karya seni yang sangat indah dan layak jual. Kenapa saya bilang Indah dan Layak Jual, hal ini tidak terlepas dari kehalusan bentuk dan level imajinasi yang tinggi untuk dapat membuat sebuah karya seni Brungki. Saya masih ingat betul beberapa karya beliau, ada yang berupa wajah manusia berjenggot dengan ornamen-ornamen yang unik di sekelilingnya, mengingatkan saya pada bentuk-bentuk relief Candi, hanya saja bentuk-bentuk tersebut tertuang pada media Brungki. Kemudian ada sebentuk putri duyung dengan rambut panjang menjuntai kebawah dan kaki berupa sirip ekor ikan yang sangat cantik. Kemudian ada sosok bunda Maria yang sangat anggun dengan kerudungnya dan tangan yang mendekap di dada. Semua karakter yang di buat di media Brungki terlihat sangat kuat dan tegas, yang mencerminkan daya imajinasi yang sangat tinggi.

Seni Patung Brungki masih jarang di dapati di Mojokerto, bahkan mungkin masih satu-satunya di Mojokerto juga di Indonesia. Kalaupun ada masih berupa objek-objek tidak menarik seperti Bebek, sedangkan kang Darminto mampu membuat karya seni yang jauh lebih fenomenal dari sekedar bentuk Bebek. Potensi daya jual seni kerajinan Brungki ini sangat tinggi, kehalusan finishing dan bentuk-bentuk yang tegas dapat menjadi nilai tambah tersendiri. Bahkan customerpun dapat memesan bentuk-bentuk yang dia inginkan seperti wajah diri di foto, logo-logo perusahaan dan bentuk-bentuk lainnya. Juga yang unik adalah tidak pernah ada kesamaan bentuk dari hasil karya yang di hasilkan Kang Darminto alias masing-masing produk akan sangat unik dan exclusive.

Kembali ke topik Expedisi Undercover. Expedisi pertama, yang saya namakan Expedisi Undercover I, kami lakukan pada hari Minggu tanggal 4 Agustus tahun 2013, tepatnya pada bulan puasa dimana sebagian dari tim tetap menjalankan ibadah puasa walaupun dalam keadaan bepergian atau bisa di sebut blusukan. Waktu itu kami ber lima, saya, kang Paidi, Kang Didik, Ryan dan Dita memulai perjalanan pada pukul 10.30 pagi hari. Setelah kami berempat bertemu kang Didik di Rolak, kamipun berbincang sebentar dan melanjutkan perjalanan. Kami sempatkan untuk menjemput Kang Ketut sehingga tim kami menjadi enam orang. Dan perjalananpun di mulai, sebenarnya perjalanan ini dimaksudkan untuk mengambil buku kang Didik di daerah Pacet. Namun kang Paidi berujar kalau kita dapat mengunjungi beberapa situs yang lumayan dekat dari tujuan mengambil buku. Buku yang kami maksud berjudul Mutiara-mutiara Majapahit terbitan pemerintah tahun 2007 yang kemudian menjadi limited edition. Buku ini saya butuhkan sebagai bahan referensi saya ketika menjadi Tour Guide di program Majapahit Undercover, yaitu sebuah program pada perusahaan yang baru kami bangun dengan tujuan menggiatkan ekonomi kreatif khususnya di bidang ecotourism, kerajinan lokal dan program seni budaya.
(to be cont...)

No comments:

Post a Comment

Recent Comments