Saturday, September 14, 2013

   

Bangkok I'm in Lost part 4 - Durian Monthong dan Orang Jerman



Durian Monthong dan Orang Jerman

Setelah seharian berjalan-jalan menemani Ibu-ibu perias dan rombongannya, saya menyempatkan diri membeli Durian Monthong di pinggiran jalan arah dari Platinum Mall ke First Hotel. Di sini harga Durian Monthong sangat terjangkau, hanya dengan 80 bath sudah dapat segepok Durian Monthong dalam wadah plastik seperti yang di jajakan di mall-mall di Indonesia. Itu berarti seharga 32 ribu rupiah, sedangkan di Indonesia dengan ukuran yang sama bisa seharga 90 ribu rupiah atau lebih. Di sini Durian Monthong kupas di jual dengan berbagai macam harga mulai dari harga 40 bath untuk ukuran yang paling kecil hingga harga 120 bath untuk ukuran yang paling besar.

Rasa capek tidak dapat mengalahkan niat saya untuk menyantap si Durian yang saya beli malam itu, tapi sebelumnya saya makan malam dulu dengan ayam goreng yang saya beli dari seorang pedagang kaki lima yang berasal dari Myanmar dan beragama Islam. Karena dia orang Islam, tentulah dia menjual makanan halal, walaupun secara rupa, ayam gorengnya tidak menarik di mata.

Selepas bersih-bersih diri, saya segera menuju lantai dasar hostel di tempat di mana orang bisa makan makanan. Tentu saya tidak berencana memakan durian saya di dalam kamar. Karena saya berbagi kamar dengan bule-bule yang ada di Bangkok. Apa jadinya ketika kamar mereka sangat bau di malam itu akibat ulah saya dan si Durian. Selesai makan ayam goreng, saya hendak melanjutkan ke menu penutup atau dessert yaitu Durian saya. Eh tiba-tiba ada seorang bule datang dan duduk di kursi yang lumayan dekat dengan tempat saya makan. Biasa, karena saya orang Jawa, saya segera meminta ijin ke dia untuk makan Durian saya yang sudah menunggu di meja. Takutnya dia tidak bisa menerima bau Durian dan memaki-maki saya. Ternyata dia meng-iyakan atau bilang tidak apa-apa buat saya untuk memakan Durian tersebut.

Kamipun berkenalan, si bule cewek bernama Katharina dan dia dari Jerman. Dia baru tiba di Bangkok 2 hari yang lalu dengan pacarnya. Dan akan berangkat ke Thailand selatan keesokan harinya. Dia bercerita kalau dia sendiri mencoba buah aneh tersebut siang hari tadi. Dan bilang kalau dia seperti sedang memakan kaki orang yang sangat bau saat memakan buah Durian yang dia beli. Sayapun tertawa mendengarnya. Diapun segera membuang sisa durian yang masih banyak karena tidak tahan dengan bau dan rasanya. Saya segera menjelaskan ke dia bahwa sebagian orang terutama orang Indonesia, durian adalah buah dari syurga alias buah yang paling enak untuk di makan. Sedangkan sebagian yang lain, dengan baunya saja tidak bisa. Dan dia adalah termasuk orang yang tidak dapat menikmati durian itu. Karena bagi dia Durian adalah seperti kaki seseorang yang berbau busuk. Mendengar penjelasan itu saya tetap melanjutkan menikmati durian monthong yang saya beli.

Tak lama kemudian si bule cowok pacarnya datang dan berkenalan dengan saya. Dia bernama Sasha, aneh memang, kalau di Indonesia dia sudah di jadikan bumbu penyedap rasa. Dan mereka juga bilang aneh ketika orang Indonesia seperti saya bisa memiliki nama Fritz alias nama umum untuk orang Jerman. Saya bilang jika pengen tau, ya silahkan tanya bapak saya yang memberi nama saya itu. Kamipun sempat mengobrol lama tentang aktivitas kami tadi dan yang akan datang di Thailand. Segera saya memberikan Brosur promosi usaha saya di Indonesia ke mereka dengan harapan mereka akan menemui saya nanti ketika berkunjung ke Indonesia.



Oh iya, itu bukanlah terakhir kalinya saya makan Durian Monthong di Bangkok. Karena pada malam berikutnya ketika mengantar Bu Titik pulang ke hotel, beliau sempat membelikan saya sebungkus Durian di jalanan yang sama. Dan malamnya ketika berada di kamar hotel mas Mahe, kami menikmati Durian jatah mereka sehingga Durian saya masih utuh dan berada dalam tas saya dengan aman hingga terlupa. Keesokannya, karena kelaparan dan belum sarapan, karena tidak jatah sarapan untuk saya, maka Durian sayalah yang menjadi sasaran untuk di masukkan ke dalam perut kosong ini. Jadilah sarapan saya pagi itu segepok Durian Monthong, slruup... nikmaaat...
(to be cont...)

1 comment:

  1. Can tulisannya terlalu teks book. Kaya baca tulisan di buku pelajaran bahasa Indonesia kelas 3 SD. But nice sharee. N keep post bro.

    ReplyDelete

Recent Comments