Sunday, September 1, 2013

   

Sebuah Syair Pemikiran part 3 - Revolusi Peradaban



Revolusi Peradaban

Terkadang aku stress memikirkan cita-cita ini. Bukan karena cemoohan orang lain, tetapi karena kondisi yang saat ini menjeratku. Dimana ekonomi masih menjadi jeratan utama dalam menjalani hidup. Seolah-olah hidup hanya memenuhi kebutuhan ekonomi saja. Aku ingin lepas dari itu. Oleh sebab itu, ekonomi sebuah bangsa haruslah menjadi faktor pertama yang harus di perbaiki. Ekonomi yang mandiri, tanpa harus bergantung kepada bangsa lain untuk hidup. Bangsaku memiliki potensi yang sangat besar, mulai dari hasil bumi dan lautnya, hingga potensi manusianya yang juga hebat-hebat. Tak kalah dengan bangsa lain. Tapi apakah memiliki potensi saja sudah cukup? Dibutuhkan sebuah manajemen bangsa yang cakap untuk dapat mengelola potensi-potensi tersebut. Dengan dasar atau landasan yang sangat kuat yang dapat dijadikan pijakan untuk menjadi maju dan terdepan. Jangan terus menerus di pimpin segerombolan orang ‘elit’ yang hanya mementingkan perut dan nafsunya sendiri. Harus ada sebuah gerakan revolusi menyeluruh guna memperbaiki kondisi bangsa yang sudah sangat terpuruk ini.

Kulihat dengan mata kepalaku sendiri, betapa orang-orang ‘elit’ itu sangat pintar memainkan perannya. Menjadi pencuri di negeri sendiri, menjadi duri dalam daging dan virus yang sangat berbahaya yang mampu menularkan penyakit otaknya ke semua orang di sekitarnya. Mereka haruslah di musnahkan, dengan apapun caranya mereka harus lenyap dari muka bumi ini. Agar generasi berikutnya tidak terkena virus berbahaya dan menjadi seperti mereka, menggerogoti negeri sendiri. Dunia ‘elit’ di negeri ini sudah kehilangan kodratnya, para ‘pejabat’ yang seharusnya mampu menjadi pengayom dan pelayan masyarakat menjadi raja-raja yang ingin dihormati dan di layani, sungguh dunia seakan diputar-putar hingga semua serba terbalik. Begitu juga para ‘elit’ yang menduduki pangkat di dunia hukum, watak mereka tidak lebih buruk dari kriminal yang seharusnya menjadi target mereka untuk di basmi.

Maka dari itu, setelah para jelata mengalami sebuah proses kemakmuran, maka bidang hukum selanjutnya akan menjadi fokus utama untuk di perbaiki. Ketika sebuah negeri memiliki dasar hukum yang jelas dan kuat. Maka negeri tersebut akan memiliki martabat yang tinggi. Dimana bumi di pijak, disitu langit di junjung. Sebuah pepatah yang mencerminkan betapa hukum di sebuah negeri harus dipatuhi dan dijalankan agar tercipta ketertiban dan keamanan bersama. Bagi semua yang melanggar hukum wajib mendapatkan sanksi yang tegas dan sesuai dengan tindakan melanggar yang dilakukannya. Aku sangat yakin, ketika hukum itu tegak dan berdiri sebagaimana mestinya, maka bangsa tersebut akan menjejaskan satu langkah ke depan untuk berperadaban tinggi. Memang, bukanlah hal yang mudah untuk membasmi watak korup di negeri ini, tetapi itu bukanlah hal yang tidak mungkin juga. Dibutuhkan orang-orang besar untuk dapat menyelesaikan misi ini. 

(to be cont...)

No comments:

Post a Comment

Recent Comments